Senin, 30 Oktober 2017

Ceita di Atap Tertinggi Jawa Barat

   Perjalanan menuju puncak Gunung Ciremai dimulai dari Pos perijinan atau disebut Resort Cigugur, DesaCisantana, Kecamatan Cigugur. Pada Pos Perijinan para pendaki yang hendak melakukan pendakian dapat beristirahat sejenak sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Ciremai, dan mengurus segala administrasi untuk ijin pendakian.
   Setelah selesai melakukan pendaftaran di pos pendaftaran, perjalanan dimulai dengan menyusuri rumah warga sekitar, jalanan semen menanjak. Setelah melewati pemukiman warga, akan ditemui ladang warga sekitar yang ditanami oleh tanaman sayur seperti waluh, cabai, dan tomat. Setelah melewati ladang warga, kita akan melewati pintu masuk pendakian permanen (Altimeter 1188 mdpl, Koordinat 163321) yang menandai jalur start awal pendakian.
   Rute menuju Pos 1 “Cigowong” (1450 mdpl, Altimeter 1443 mdpl, Koordinat 137326) melalui hutan heterogen yang cukup lebat . Keadaan sekitar jalur cukup bersih. Banyak dijumpai pohon pinus dan berbagai pohon yang menjulang tinggi. Jalur yang berupa tanah, serta terdapat bekas jalur yang dilalui oleh motor. Di tengah perjalanan jalur menuju Pos 1, kita akan melewati beberapa shelter yang digunakan warga sekitar untuk menjual minuman dan makanan ringan. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 1 adalah 1 jam 21 menit. Di Pos 1 “Cigowong” merupakan sebuah dataran yang cukup luas. Dapat menampung sekitar 12 tenda dengan kapasitas 5 orang. Di Pos 1 terdapat bangunan semi permanen, toilet, serta warung ranger. Dimana warung ranger menyediakan berbagai macam makanan ringan serta air mineral. Di Pos 1 terdapat aliran sungai yang merupakan sumber air terakhir sebelum melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya.
   Perjalanan menuju Pos 2 “Kuta” (1575 mdpl, Altimeter 1599 mdpl, Koordinat 135329) dilanjutkan dengan menyebrangi sungai serta melalui anak-anak tangga yang terbuat dari batang pohon pakis. Dari awal pendakian menuju Pos 2 jalurnya sudah mulai menanjak dan licin karena jalurnya berupa tanah basah. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pos 2 “Kuta” adalah 16 menit. Di Pos 2 tidak ditemukan lahan yang landai, hanya berupa jalur tanjakan yang sempit dan tidak memungkinkan untuk mendirikan tenda disini.
   Perjalanan menuju Pos 3 “Pangguyangan Badak” (1800 mdpl, Altimeter 1594, Koordinat 132334) merupakan jalur menanjak yang didominasi oleh tanah berbatu. Di sepanjang jalur pendakian terdapat 3 lahan yang landai cukup untuk mendirikan 3 sampai 4 tenda berkapasitas 4 orang. Jalur menuju Pos 3 apabila hujan deras yang dulu jalurnya berupa tanah akan berubah menjadi lumpur, maka dari itu sebaiknya berhati-hati untuk melangkahkan kaki. Di sepanjang jalur pendakian terdapat beberapa percabangan jalur disertai rambu-rambu jalur yang menunjukkan arah jalur pendakian dan jalur evakuasi. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 3 adalah 35 menit dari Pos 2. Di Pos “Pangguyangan Badak” terdapat tanah datar yang cukup menampung 5-8 tenda berkapasitas 4 orang. Keadaan Pos 3 yang cukup rimbun oleh pepohonan sehingga nyaman untuk dijadikan tempat basecamp.
   Perjalanan menuju Pos 4 “Arban” (2050 mdpl, Altimeter 2070 mdpl, Koordinat 127342) masih didominasi jalur menanjak. Terdapat pohon tumbang yang melintang di atas jalur sehingga pendaki harus menunduk untuk bisa melewatinya. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 4 adalah 55 menit. Kondisi Pos 4 terdapat tanah datar yang cukup luas serta dapat dijadikan basecamp dengan kapasitas kurang lebih 7 sampai 9 tenda masing-masing memuat 5 orang. Di Pos 4 banyak terdapat papan peringatan di sini yang menghimbau pendaki untuk membawa turun sampah mereka dan larangan untuk berbicara sembarangan.
   Perjalanan menuju Pos 5 “Tanjakan Asoy” (2200 mdpl, Altimeter 2076 mdpl, Koordinat 126347) masih menanjak seperti jalur sebelumnya dan jalur tanah berbatu. Di sempanjang jalan menuju Pos 5 terdapat 2 lahan yang landai, cukup untuk mendirikan 1-2 tenda berakapsitas 4 orang. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pos 5 adalah 12 menit. Pos 5 “Tanjakan Asoy” adalah dataran yang bisa menampung 4 sampai 5 tenda berkapasitas 4 orang.
   Perjalanan menuju Pos 6 “Pasanggrahan I” (2450 mdpl, Altimeter 2330 mdpl, Koordinat 127352) lebih menanjak dari sebelumnya. Jalur yang masih sama dengan jalur sebelumnya dimana masih didominasi jalur menanjak. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 6 adalah 26 menit. Di Pos 6 terdapat lahan yang landai bisa dijadikan tempat basecamp dengan kapasitas 8 sampai 10 tenda dengan muatan masing-masing 5 orang. Keadaan di sekitar juga cukup tertutup sehingga cukup nyaman untuk dijadikan tempat mendirikan basecamp.
   Perjalanan menuju Pos 7 “Pasanggrahan II” (2450 mdpl, Altimeter 2440 mdpl, Koordinat 127356) masih melalui jalur yang semakin menanjak. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Pos 7 adalah 11 menit. Di Pos 7 terdapat dataran yang landai bisa menampung 6 sampai 8 tenda berkapasitas 4 orang. Keadaan disekitar Pos 7 masih tertutup rimbunnya pepohonan namun jika cucaca bagus kita sudah bisa melihat puncak gunung Ciremai.
   Perjalanan menuju Pos 8 “Sanghiyang Ropoh” (2950 mdpl, Altimeter 2949 mdpl, Koordinat 130367). Menuju Pos 8 juga masih sama, kita harus berjibaku menghadapi jalan menanjak yang ekstrim yang didominasi oleh bebatuan dan bekas lava. Keadaan sekitar Pos 8 sudah mulai terbuka dan semakin terlihat puncak gunung Ciremai. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pos 8 adalah 24 menit. Di Pos 8 tidak dijumpai tanah yang landai, jadi tidak disarankan untuk mendirikan tenda disekitar Pos 8.
   Perjalanan menuju Pos 9 “Gua Walet” (2950 mdpl, Altimeter 2949 mdpl, Koordinat 130367) semakin berat karena tanjakan semakin terjal dan banyak bebatuan di sepanjang jalur. Keadaan sepanjang jalur menuju Pos 9 sudah mulai berubah dari hutan Heterogen yang rimbun menjadi terbuka. Jalurnya berubah dari jalan setapak tanah menjadi lebih didominasi bebatuan. Sebelum sampai di Pos 9 kita terlebih dahulu menjumpai persimpangan jalur Apuy dan Jalur Palutungan yang biasa disebut Simpang Apuy. Jika cuaca cerah kita dapat melihat waduk Dharma dari kejauhan. Setelah melewati Simpang Apuy kita menemunkan nisan untuk memperingati orang yang sudah meninggal. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pos 9 adalah 60 menit. Di Pos 9 terdapat dataran yang cukup untuk menampung 5-6 tenda dengan kapasitas 4 orang. Untuk menuju ke Gua Walet itu sendiri terdapat jalur turun di sekitar Pos 9. Di bawah terdapat dataran yang bisa menampung 4 sampai 6 tenda berkapasitas 4 orang. Di dalam Gua terdapat tetesan air hujan yang biasa digunakan pendaki untuk mengambil air, namun tidak disarankan karena air disini berwarna keruh.
   Perjalanan menuju Puncak gunung Ciremai (3078 mdpl, Altimeter 3063 mdpl, Koordinat 132368) sama seperti sebelumnya, menanjak terjal dan masih di dominasi oleh medan yang berbatu. Di sepanjang perjalanan banyak ditemukan pohon bunga edelweis. Pepohonan serta Vegetasi sudah mulai langkah. Batas Vegetasi menjadi jelas. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Puncak gunung Ciremai adalah 23 menit. Terdapat kawah di tengahnya. Bentukan kawah terdiri dari batuan vulkanis dan sisa-sisa lava yang membeku dari hasil letusan. Di puncak tersebut bendera Merah Putih yang dikaitkan pada kayu serta plat besi yang bertuliskan Puncak Gunung Ciremai. Dari puncak Ciremai bila tidak ada kabut, kita dapat melihat gunung Slamet, Sindoro, dan Sumbing di arah timur serta garis pantai Cirebon.

Beberapa foto yang sempat kami abadikan selama melakukan perjalanan ke puncak Gunung Ciremai.

x
x